Jumat, 19 Mei 2017

CONTOH LAPORAN POPULASI KHUSUS KONSELING LINTAS BUDAYA



       I.            Populasi Khusus di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
A.    Latar Belakang
Psikologi klinis merupakan cabang dari ilmu psikologi yang bertujuan dan berupaya guna meningkatkan pemahaman manusia akan prinsip dan fungsi psikologis yang dialami oleh manusia, seperti masalah yang berkaitan dengan kesehatan jiwa. Individu dikatakan mengalami suatu masalah dalam dirinya apabila masalah tersebut dapat mengganggu dirinya sendiri, mengganggu orang lain, bahkan mengganggu dirinya sendiri sekaligus orang lain.
Seorang dengan gangguan jiwa akan terganggu pula kepribadiannya. Mereka kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarnya serta tidak sanggup memahami permasalahan yang menimpa dirinya.
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Godohutomo Semarang merupakan pusat pembinaan dan pelayanan kesehatan jiwa unggulan di kawasan Indonesia dengan standar pelayanan rumah sakit dan standar profesi dengan mengoptimalkan peran atau potensi masyarakat sehingga mampu mengatasi tantangan jaman. Adapun tugas dari RSJ ini adalah menyediakan pelayanan kesehatan jiwa yang efektif dan modern bagi semua orang yang mengalami gangguan jiwa dengan tenaga ahli yang professional dalam bidangnya masing-masing. Tujuan utama dari rumah sakit jiwa ini adalah membantu penderita agar dapat kembali kemasyarakat, pengupayaan, pencegahan, dan penanggulangan masalah psikososial.
Menurut Zaki Drajat, seorang yang diserang penyakit jiwa (psychosis) kepribadiannya terganggu dan selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami problemnya. Seringkali orang sakit jiwa tidak merasa bahwa dirinya sakit, sebaliknya Ia menganggap dirinya normal saja, bahkan lebih baik, lebih unggul dan lebih penting dari orang lain.
B.     Identitas Klien
1.      Nama : SL
2.      TTL : Pati, 01 Juli 1984
3.      Alamat : Morgorejo, Pati
4.      Status : lajang
5.      Pekerjaan : Wirausahawan
C.     Metode Konseling
Dengan menggunakan wawancara
D.    Masalah-masalah
1.        Suka marah-marah
2.        Obesitas
E.     Hasil Konseling
Ko : selamat pagi bapak,, bagaimana kabarnya?
Kl : sehat mbak..
Ko : nama bapak siapa ya?
Kl : SL (disamarkan)
Ko : sudah berapa hari pak disini?
Kl : 16 hari
Ko : yang membawa bapak kesini siapa pak?
Kl : adek sama bapak saya
Ko : bapak kenapa dibawa kesini yaa?
Kl : saya suka marah-marah gitu mbak
Ko : marah-marah yang bagaimana ya pak?
Kl : yaa contohnya kalau mobil apa motor belum di cuci, kalau enggak masalah kunci motor atau mobil
Ko : lhoo emang yang biasanya mencuci motor atau mobil bapak siapa?
Kl : adek kalau enggak bapak saya.
Ko : lhoo? Kenapa bapak enggak nyuci sendiri aja?
Kl : saya gendut mbak sekarang, buat jongkok aja susah. Ntar malah enggak bersih mobil saya.
Ko : sebelumnya bapak kurus atau gimana?
Kl : berat badan saya dulu hanya 70 kg ya mbak, tetapi semenjak dirawat disini tahun 2006 berat saya bertambah, sekarang menjadi 117 kg, pokonya ya mbak semenjak saya mengkonsumsi obat dari RSJ ini makan saya jadi banyak banget.
Ko : mungkin dosis yang diberikan bapak terlalu besar..
Kl : iya sepertinya mbak..
Ko : apa bapak sudah mencoba bertanya kepada dokter mengenai obesitas yang sekarang bapak alami?
Kl : sudah mbak. Saya sudah bertanya kepada Dr. (..) tapi dokter hanya bilang ini karena saya nya aja yang lagi pengen makan.
Ko : selain nafsu makan yang bertambah apa ada keluhan lain pak dari efek obat yang bapak konsumsi?
Kl : ada mbak,, saya jadi suka tidur, setelah minum itu pasti ngantuk berat. Saya pernah nih mbak setelah minum obat tidur dari jam 11 siang sampai jam 11 siang besoknya baru bangun mbak..
Ko : selain itu apa ada lagi pak?
Kl : dada saya jadi sesak mbak, sesak nafasnya gitu mbak kalau setelah minum obat.
Ko : waah banyak sekali ya pak,, coba bapak ke bagian depan, didekat ruang Informasi dan Humas itu ada kotak keluhan, coba bapak menuliskan keluhan bapak disitu ya, mungkin saja nanti ada respon
Kl : iya mbak, saya akan mencoba.
Ko : bapak kalau dirumah juga minum obat?
Kl : iya mbak, malah lebih banyak. Yang biasanya disini saya Cuma minum satu tablet, kalau dirumah jadi 2 mbak.
Ko : itu memang resep dari dokternya seperti itu pak?
Kl : iya mbak, katanya biar saya enggak sering marah-marah mbak..
Ko : oh iya pak, tadi bapak sempet bilang bapak dirawat disini semenjak tahun 2006, dulu bapak dibawa kesini juga karena marah-marah pak?
Kl : enggak mbak, karena amnesia, saya dulu mengalami kecelakaan motor-truk, sampai akhirnya seperti ini mbak (menunjukan bekas luka dikaki), semenjak saya amnesia itu saya jadi suka marah-marah. Dan karena keluarga saya takut akhirnya saya dibawa kesini.
Ko : tapi sekarang ingatan bapak sudah kembali?
Kl : sudah mbak, semenjak tahun 2010 ingatan saya sudah kembali mbak. Saya sudah pernah dirawat disini sudah 4x sama ini mbak..
Ko : banyak juga ya pak,, itu semua punya penyebab yang sama pak?
Kl : tidak mbak, yang pertama sama kedua karena amnesia. Nah yang ketiga sama empat karena marah-marah.
Ko : kalau bapak ingin marah coba aja deeh bapak duduk, kalau enggak sanggup bapak tidur, kalau masih enggak sanggup lagi bapak coba solat. Dan perbanyak istighfar pak..
Kl : iya mbak, saya akan mencoba. Saya aja sekarang jarang-jarang solat ko mbak
Ko : kenapa mbak?
Kl : enggak papa mbak.
Ko : yasudah mulai dicoba buat rajin solat sama perbanyak istighfar ya pak, semoga bisa membantu.
Kl : aminn mbak, semoga ya mbak (sambil tersenyum)

    II.            Populasi yang berlainan budaya
A.    Latar Belakang
Konseling merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi keragaman konflik dan hambatan yang dialami individu untuk memenuhi kebutuhannya. Hubungan yang diciptakan dalam konseling adalah hubungan yang membantu (helping relationship) yang bertujuan untuk menumbuhkan motivasi yang dapat mengembangkan dan membantu individu untuk mengembangkan potensinya, membantu individu agar menjadi orang yang lebih fungsional, mencapai integritas diri dan akulturasi diri.
Budaya merupakan suatu asset dari sikap, perilaku dan symbol-simbol yang dimiliki oleh manusia dan biasanya dikomunikasikan dari generasi ke generasi berikutnya, budaya tersebut diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tak pernah lepas dari kelompok individu tetapi merupakan kekhasan yang membedakan kelompok satu dengan kelompok yang lain.
Konseling lintas budaya adalah suatu hubungan konseling dalam mana dua peserta atau lebih, berbeda dalam latar belakan budaya, nilai-nilai dan gaya hidup. Konseling lintas budaya akan terjadi pada konselor dank lien yang mempnyai perbedaan. Kita tahu bahwa antara konselor dank lien pasti mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Perbedaan budaya itu bisa mengenai nilai-nilai, keyakinan, perilaku dsb. Perbedaan ini muncul karena antara konselor dank lien berasal dari budaya yang berbeda. Agar berjalan efektif maka konselor diuntut untuk memilki kepekaan budaya dan melepaskan diri dari bias-bias budaya , mengerti dan dapat mengapresiasi diversitas budaya, dan memiliki keterampilan yang responsive seceara cultural.
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, kata ataupun gerak.
B.     Identitas Klien
1.        Nama : AB
2.        Asal : Jawa Barat
3.        Pekerjaan : Mahasiswa
C.     Metode Konseling
Dengan menggunakan pengamatan dan pengalaman langsung.
D.    Hasil Konseling
Kl : Assalammualaikum mbak
Ko : Waalaikumsalam, bagaimana kabarnya mbak?
Kl : Alhamdulillah mbak baik.. mbak, saya itu ada sedikit problem yaa mbak dengan teman saya.
Ko : emang problem apa yang mbak rasakan?
Kl : saya itu agak kurang suka dengan sikap teman saya yang suka seenaknya sendiri.
Ko : emang sikap yang seperti apa contohnya mbak?
Kl : dia itu suka seenaknya sendiri mbak, seperti pergi gak pamit jadikan saya kebingungan mencarinya, dia juga anaknya agak berantakan yaa mbak, dia suka menaruh barang-barangnya itu seenaknya mbak gak sesuai pada tempatnya
Ko : apakah mbak sudah mencoba untuk berbicara dengan teman mbak itu?
Kl : saya belum berani berbicara mbak, lagian juga saya belum terlalu mengenal teman saya, saya baru mengenalnya sekitar 6 bulan yang lalu mbak..
Ko : sebaiknya mbak mencoba berbicara dengan teman mbak tersebut, berbicaralah ketika suasana hatinya sedang bagus, dan berbicaralah saat sedang bercanda agar suasananya tidak terlalu kaku.
Kl : tapi bagaimana mbak apabila teman saya itu nantinya malah marah kepada saya?
Ko : coba saja dulu mbak, bagaimana mbak akan tahu jawabannya apabila mbak belum mencoba. Sekalipun teman mbak marah, seenggaknya mbak sudah mencoba mengeluarkan unek-unek dalam hati mbak, dan kalau mbak tidak mencoba untuk berbicara kepada teman mbak, maka mbak akan merasakan hal seperti itu terus.
Kl : yasudah mbak nanti saya mencoba untuk berbicara baik-baik dengan dia. Saya itu juga kadang susah dalam memahami bahasa yang dia gunakan.
Ko : memangnya teman mbak asalnya dari mana?
Kl : dari Madura mbak, dia juga sering menggunakan nada tinggi mbak dalam berdialog dengan saya.
Ko : kalau bahasa sih memang berbeda-beda ya mbak, mungkin mbak bisa dengan mencoba menanyakan kata-kata yang mbak kurang fahami, ataupun mbak sepakat dengan teman mbak agar menggunakan bahasa Indonesia dalam berdialog. Atau lebih bagus lagi kalau mbak mau belajar berbahasa sunda dengan teman mbak. Kalau masalah tinggi nada, orang Madura kan kalau berbicara seperti itu mbak, mbak ingat, jangan pernah mbak berharap seseorang itu menjadi apa yang mbak inginkan, tapi cobalah mbak untuk sesekali mengerti mengenai orang tersebut.
Ko : yasudah mbak saya akan mencobanya, terimakasih mbk..
Kl : iya mbak sama-sama, semoga masalah mbak cepat terselesaikan
Ko : aminn mbak

 III.            Budaya yang dibahas pada waktu presentasi
A.    Sedikit mengenai lopisan atau krapyakan
Kota Pekalongan kaya dengan acara Budaya Tradisional. Tradisi ini tetap terpelihara secara turun temurun dalam kurun waktu yang panjang. Para wisatawan yang kebetulan berkunjung bertepatan dengan penyelenggaraan acara-acara tradisional ini, bisa ikut menyaksikan jalannya upacara yang cukup menarik dan unik. Beberapa acara tradisi ini diantaranya adalah SYAWALAN / KRAPYAKAN ( Lopis Raksasa ). Syawalan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat Daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan, yang dilaksanakan pada setiap hari ketujuh sesudah Hari Raya Idul Fitri. Hal paling menarik dalam pelaksanaan tradisi ini adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2 meter diameter 1,5 meter dan berat mencapai 500 Kg. Setelah acara do’a bersama, Lopis Raksasa kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada para pengunjung. Para pengunjung biasanya berebut untuk mendapatkan Lopis tersebut yang maksudnya untuk mendapat berkah. Dan mereka percaya bahwa dengan makan lopis dapat menyembuhkan beragam penyakit.
Pembuatan Lopis dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket atau merekatkan. Masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman secara gratis kepada para pengunjung. Jumlah pengunjung pada tradisi ini mencapai ribuan orang yang berasal dari seluruh Kota Pekalongan dan sekitarnya.

B.     Permasalahan :
Kepercayaan yang dianut masyarakat, dengan makan lopis dapat menyembuhkan beragam penyakit.

C.     Solusi pemecahan masalah
Sebagai seorang konselor kita harus bisa mengubah persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa dengan makan lopis dapat menyembuhkan beragam penyakit, karena persepsi itu akan mengarah kepada kemusyrikan. Yaitu dengan cara memeatikan persepsi itu dengan persepsi yang lain. Memang pernah ada studi kasus mengenai bisa sembuh penyakit dengan makan lopis, tapi itu lalu tidak seharusnya dianggap mentah-mentah oleh mayarakat mengenai hal itu. Semua penyakit atau apapun datang dan perginya itu dari Allah, jadi lopis itu hanya perantara penyembuhan penyakit, bukan yang menyembuhkan penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar