KONFLIK
ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK
Laporan
Disusun Guna memenuhi
Tugas Mata Kuliah : Resolusi Konflik
Dosen Pengampu : Muhammad Sulthon
Disusun
oleh :
Fema
Rahayu (1401016097)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan ciri yang dibawa
individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat-istiadat, keyakinan, dan
lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi
sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi
berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan
menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik.[1]
Konflik biasanya disebabkan oleh saling bergantungan yakni saling
bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain
guna menyelesaikan tugas, perbedaan tujuan yakni perbedaan tujuan yang terdapat
diantara satu bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa menjadi
faktor penyebab munculnya konflik, dan perbedaan perepsi atau pendapat yakni
terkadang terjadi saat menghadapi suatu masalah, perbedaan persepi yang
ditimbulkan dapat juga menjadi penyebab munculnya konflik.[2]
Keluarga dengan karakteristik orang sibuk dengan tau bekerja
merupakan hal yang umum terjadi di Indonesia. Tidak laki-laki saja yang
bekerja, tetapi perempuan juga. Dengan kesibukan yang dimiliki oleh orang
tuanya, membuat komunikasi terbatas untuk dapat berkomunikasi dengan anak.
Komunikasi dengan anak yang perlu dilakukan oleh orang tua kepada anaknya,
untuk masa depannya, dari penelitian yang terdapat di Indonesia terhadap orang
tuanya memiliki latar belakang yang berbeda, yang dapat mempengaruhi suatu
proses komunikasi.
Di sini, penulis akan menjelaskan
lebih detailnya tentang konflik yang ada
di bawah ini.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
penjelasan tentang konflik antara anak dan orang tua?
b.
Apa faktor
penyebab konflik antara anak dan orang tua terjadi?
c.
Sebutkan
dampak-dampak dari konflik tersebut?
d.
Bagaimana
bentuk gambar the onion dan analisisnya?
e.
Bagaimana
bentuk gambar mapping conflict dan analisisnya?
f.
Apa solusi atau
penyelesaian untuk menanggulangi masalah tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Penjelasan
tentang konflik antara anak dan orang tua
Konflik ini sering terjadi dalam rumah tangga antara anak dan orang
tua. Misalnya karena tidak adanya rasa saling mengerti. Ketika anak
menginginkan sesuatu orang tua menentangnya karena ada ketakutan anaknya sakah
arah, sedangkan anak menganggap orang tua tidak mendukung pilihannya. Konflik
ini bisa disebabkan karena kurangnya komunikasi dalam keluarga. Kurangnya
komunikasi antara anak dan orang tua bisa disebabkan oleh beberapa hal, sperti
orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu buat anak untuk
berbicara, atau orang tua yang harus tinggal di luar kota, luar negeri untuk
waktu yang lama oleh karena tugas dan pekerjaan kantor.[3]
Pada keluarga dengan anak berusia remaja, antara orang tua dengan anak memang
sangat mudah terpicu. Hal ini salah satunya dpengaruhi oleh adanya jarak
psikologis yang sering disebut dengan generation gap (jurang generasi), yakni
adanya jarak atau perbedaan cara berpikir antara anak dan orang tua yang
kemudian berujung pada konflik-konflik tertentu. Generation gap juga dapat
terjadi karena adanya perbedaan acuan, misalnya orang tua memiliki pemikiran
tertentu karena didasarkan pada aturan, norma, baik buruk, atau pemikiran
mendalam. Sementara remaja sering kali berpikir lebih sederhana dan praktis,
melakukan sesuatu berdasarkan apa yang disukai atau tidak disukai, atau
berdasarkan keinginan sesaat. Pola konflik pun beraneka ragam, ada yang justru
terjadi antara orang tua dan anak yang sesama jenis (misalnya: ayah dengan anak
laki-laki; ibu dengan anak perempuan) atau antara anak dan orang tua yang
berlainan jenis (misalnya: anak laki-laki menjadi sangat memusuhi ibunya, atau
anak perempuan menjadi sangat memusuhi ayahnya). Untuk dapat meminimalkan
munculnya generation gap dan konflik antara orang tua dengan anak remaja,
langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali apa yang menjadi penyebab
suatu konflik atau perbedaan pendapat.
b.
Faktor penyebab
konflik antara anak dan orang tua
-
Perbedaan
kepentingan
-
Perbedaan
individu
-
Perbedaan latar
belakang
c.
Dampak-dampak
konflik antara anak dan orang tua
-
Anak menjadi
terkengkang, sering menyendiri, dan anak tersebut tidak pernah bermain dengan
teman sepermainannya.
-
Karena tidak
ada komunikasi antara anak dan orang tuanya sehingga anak salah memilih
pergaulan dan akhirnya terjadilah pergaulan bebas.
-
Karena orang
tuanya sibuk dengan pekerjaannya, sehingga anaknya keseharian dengan dunia maya.
Dan akhirnya terjadilah pergaulan bebas karena kecerobohan orang tua terhadap
anaknya.
-
Karena orang
tua yang tidak peduli dengan kesehatan anak, maka banyak terjadi gizi buruk
yang terdapat pada anak.
-
Orang tua yang
menjual anaknya kepada orang lain karena krisis ekonomi bisa berdampak pada
anak, anak bisa menjadi budak terhafdap orang dewasa tanpa dibayar dan anak
sering dipukul bosnya karena tidak mendapatkan uang banyak yang akan diberikan
kepada bosnya.
d. gambar the onion dan analisis
perselisihan
- Analisis
Dari gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pihak anak menginginkan dirinya menjadi seorang artis karena skillnya
menjdi seorang artis lebih mendalam dan lebih memahami secara detail tentang
artis serta si anak tak tahu menahu sama sekali tentang cara bertani dengan
baik. Sedangkan pihak orang tua menginginkan kalau anaknya menjadi seorang
petani karena pihak orang tua memiliki ladang sawah yang luas. Selain itu orang
tua juga beranggapan bahwa dengan menjadi seorang petani, anaknya dapat menjadi
orang yang sukses dan dapat meringankan beban orang tua.
e.
Gambar mapping
conflict dan analisisnya
Analisis
-
Gambar (1) :
1.
Anak sangat
terkonflik dengan orang tua.
2.
Anak tidak
sejalan dengan adik si anak.
3.
Anak memiliki
konflik biasa dengan kakaknya.
4.
Anak meemiliki
pemikiran sangat sejalan dengan kakeknya.
5.
Orang tua si
anak tidak sejalan dengan kakek si anak dan nenek si anak.
6.
Kakak si anak
tidak sejalan dengan kakek si anak.
7.
Orang tua si
anak sangat sejalan dengan kakak si anak dan adik si anak.
8.
Kakek si anak
sangat setuju dengan nenek si anak.
9.
Nenek si anak
tidak sejalan dengan adik si anak.-
-
Gambar (2) :
1.
Roni dan Sri
menikah memiliki tiga anak yaitu Riski, Kila, dan Ela.
2.
Kila berkonflik
dengan orang tuanya sendiri (Roni dan Sri).
3.
Roni dan Sri
menginginkan Kila menjadi anak yang bisa bertani.
4.
Akan tetapi
Kila menolak karena Kila ingin menjadi seorang artis.
5.
Terjadilah
konflik antara Roni dan Sri dengan Kila yang berimbas kepada kerukunan dalam
rumah tangga.
6.
Roni dan Sri
menginginkan Kila untuk pergi dari rumah jika Kila tidak mau menuruti perkataan
mereka.
f.
Solusi /
Penyelesaian
Solusi untuk menanggulangi konflik
antara anak dan orang tua yaitu kita harus melihat profesi pada seorang anak.
Apakah si anak itu mempunyai bakat menjadi artis apa tidak? Kemudian, untuk
menjdi seorang petani apakah si anak mempunyai bakat? Kalau si anak itu bakatya
pada bidang artis, si anak harus bisa membuktikan pada orang tuanya kalau dia
layak menjadi seorang artis. Kemudian untuk profesi petani, bisa dilimpahkan
kepada orang lain dengan perjanjian bagi hasil. Selain itu, antara si anak dan
orang tua harus sering-sering komunikasi agar orang tua mengetahui sejauh mana
si anak mendalami profesi sebagai artis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Konflik
antara anak dan orang tua itu terjadi dengan perselisihan karena pihak anak
tidak sependapat dengan pihak orang tua. Dalam konflik itu dapat terselesaikan
jika pihak orang tua mau mengalah dengan pihak anak, karena tak baik jika pihak
orang tua terlalu memaksakan si anak untuk mengikuti profesi yang diinginkan
pihak orang tua sedangkan si anak tidak mempunyai bakat di bidang itu.
B.
Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis buat, apabila terdapat
kata-kata yang kurang berkenan penulis minta maaf yang sebesar-sebesarnya.
Penulis juga merasa kalau makalah yang dibuat ini belum sempurna, untuk itu
penulis menginginkan si pembaca untuk memberikan saran agar bisa membenahi
makalah ini dan untuk makalah-makalah lainnya agar jauh lebih baik dari makalah
ini. Dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat buat si pembaca.
[2]
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-konflik-faktor-penyebabnya.html?=1, jam 06:33, 26-Desember-2015
[3]
http://m.kompasiana.com/rumahshine/alasan-remaja-malas-berkomunikasi-dengan-orang-tua_5508fcf0813311c61cb1e21c, jam 08:27, 26-Desember-2015
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)