Kamis, 18 Mei 2017

KONFLIK ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK

KONFLIK ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK
Laporan
Disusun Guna memenuhi
Tugas Mata Kuliah : Resolusi Konflik
Dosen Pengampu : Muhammad Sulthon




 
 
Disusun oleh : 
Fema Rahayu (1401016097)



FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
                              


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat-istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.[1]
Konflik biasanya disebabkan oleh saling bergantungan yakni saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi  atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas, perbedaan tujuan yakni perbedaan tujuan yang terdapat diantara satu bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa menjadi faktor penyebab munculnya konflik, dan perbedaan perepsi atau pendapat yakni terkadang terjadi saat menghadapi suatu masalah, perbedaan persepi yang ditimbulkan dapat juga menjadi penyebab munculnya konflik.[2]
Keluarga dengan karakteristik orang sibuk dengan tau bekerja merupakan hal yang umum terjadi di Indonesia. Tidak laki-laki saja yang bekerja, tetapi perempuan juga. Dengan kesibukan yang dimiliki oleh orang tuanya, membuat komunikasi terbatas untuk dapat berkomunikasi dengan anak. Komunikasi dengan anak yang perlu dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, untuk masa depannya, dari penelitian yang terdapat di Indonesia terhadap orang tuanya memiliki latar belakang yang berbeda, yang dapat mempengaruhi suatu proses komunikasi.
      Di sini, penulis akan menjelaskan lebih detailnya tentang konflik  yang ada di bawah ini.

B.     Rumusan Masalah
a.          Bagaimana penjelasan tentang konflik antara anak dan orang tua?
b.         Apa faktor penyebab konflik antara anak dan orang tua terjadi?
c.          Sebutkan dampak-dampak dari konflik tersebut?
d.         Bagaimana bentuk gambar the onion dan analisisnya?
e.          Bagaimana bentuk gambar mapping conflict dan analisisnya?
f.          Apa solusi atau penyelesaian untuk menanggulangi masalah tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN

a.      Penjelasan tentang konflik antara anak dan orang tua
Konflik ini sering terjadi dalam rumah tangga antara anak dan orang tua. Misalnya karena tidak adanya rasa saling mengerti. Ketika anak menginginkan sesuatu orang tua menentangnya karena ada ketakutan anaknya sakah arah, sedangkan anak menganggap orang tua tidak mendukung pilihannya. Konflik ini bisa disebabkan karena kurangnya komunikasi dalam keluarga. Kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua bisa disebabkan oleh beberapa hal, sperti orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu buat anak untuk berbicara, atau orang tua yang harus tinggal di luar kota, luar negeri untuk waktu yang lama oleh karena tugas dan pekerjaan kantor.[3] Pada keluarga dengan anak berusia remaja, antara orang tua dengan anak memang sangat mudah terpicu. Hal ini salah satunya dpengaruhi oleh adanya jarak psikologis yang sering disebut dengan generation gap (jurang generasi), yakni adanya jarak atau perbedaan cara berpikir antara anak dan orang tua yang kemudian berujung pada konflik-konflik tertentu. Generation gap juga dapat terjadi karena adanya perbedaan acuan, misalnya orang tua memiliki pemikiran tertentu karena didasarkan pada aturan, norma, baik buruk, atau pemikiran mendalam. Sementara remaja sering kali berpikir lebih sederhana dan praktis, melakukan sesuatu berdasarkan apa yang disukai atau tidak disukai, atau berdasarkan keinginan sesaat. Pola konflik pun beraneka ragam, ada yang justru terjadi antara orang tua dan anak yang sesama jenis (misalnya: ayah dengan anak laki-laki; ibu dengan anak perempuan) atau antara anak dan orang tua yang berlainan jenis (misalnya: anak laki-laki menjadi sangat memusuhi ibunya, atau anak perempuan menjadi sangat memusuhi ayahnya). Untuk dapat meminimalkan munculnya generation gap dan konflik antara orang tua dengan anak remaja, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali apa yang menjadi penyebab suatu konflik atau perbedaan pendapat.


b.      Faktor penyebab konflik antara anak dan orang tua
-          Perbedaan kepentingan
-          Perbedaan individu
-          Perbedaan latar belakang

c.       Dampak-dampak konflik antara anak dan orang tua
-          Anak menjadi terkengkang, sering menyendiri, dan anak tersebut tidak pernah bermain dengan teman sepermainannya.
-          Karena tidak ada komunikasi antara anak dan orang tuanya sehingga anak salah memilih pergaulan dan akhirnya terjadilah pergaulan bebas.
-          Karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya, sehingga anaknya keseharian dengan dunia maya. Dan akhirnya terjadilah pergaulan bebas karena kecerobohan orang tua terhadap anaknya.
-          Karena orang tua yang tidak peduli dengan kesehatan anak, maka banyak terjadi gizi buruk yang terdapat pada anak.
-          Orang tua yang menjual anaknya kepada orang lain karena krisis ekonomi bisa berdampak pada anak, anak bisa menjadi budak terhafdap orang dewasa tanpa dibayar dan anak sering dipukul bosnya karena tidak mendapatkan uang banyak yang akan diberikan kepada bosnya.

        
d.      gambar the onion dan analisis

                                                                                        perselisihan

  •  Analisis
   Dari gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pihak anak menginginkan dirinya menjadi seorang artis karena skillnya menjdi seorang artis lebih mendalam dan lebih memahami secara detail tentang artis serta si anak tak tahu menahu sama sekali tentang cara bertani dengan baik. Sedangkan pihak orang tua menginginkan kalau anaknya menjadi seorang petani karena pihak orang tua memiliki ladang sawah yang luas. Selain itu orang tua juga beranggapan bahwa dengan menjadi seorang petani, anaknya dapat menjadi orang yang sukses dan dapat meringankan beban orang tua.

e.       Gambar mapping conflict dan analisisnya


*   Analisis
-          Gambar (1) :
1.      Anak sangat terkonflik dengan orang tua.
2.      Anak tidak sejalan dengan adik si anak.
3.      Anak memiliki konflik biasa dengan kakaknya.
4.      Anak meemiliki pemikiran sangat sejalan dengan kakeknya.
5.      Orang tua si anak tidak sejalan dengan kakek si anak dan nenek si anak.
6.      Kakak si anak tidak sejalan dengan kakek si anak.
7.      Orang tua si anak sangat sejalan dengan kakak si anak dan adik si anak.
8.      Kakek si anak sangat setuju dengan nenek si anak.
9.      Nenek si anak tidak sejalan dengan adik si anak.-
-          Gambar (2) :
1.        Roni dan Sri menikah memiliki tiga anak yaitu Riski, Kila, dan Ela.
2.        Kila berkonflik dengan orang tuanya sendiri (Roni dan Sri).
3.        Roni dan Sri menginginkan Kila menjadi anak yang bisa bertani.
4.        Akan tetapi Kila menolak karena Kila ingin menjadi seorang artis.
5.        Terjadilah konflik antara Roni dan Sri dengan Kila yang berimbas kepada kerukunan dalam rumah tangga.
6.        Roni dan Sri menginginkan Kila untuk pergi dari rumah jika Kila tidak mau menuruti perkataan mereka.

f.       Solusi / Penyelesaian
Solusi untuk menanggulangi konflik antara anak dan orang tua yaitu kita harus melihat profesi pada seorang anak. Apakah si anak itu mempunyai bakat menjadi artis apa tidak? Kemudian, untuk menjdi seorang petani apakah si anak mempunyai bakat? Kalau si anak itu bakatya pada bidang artis, si anak harus bisa membuktikan pada orang tuanya kalau dia layak menjadi seorang artis. Kemudian untuk profesi petani, bisa dilimpahkan kepada orang lain dengan perjanjian bagi hasil. Selain itu, antara si anak dan orang tua harus sering-sering komunikasi agar orang tua mengetahui sejauh mana si anak mendalami profesi sebagai artis.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Konflik antara anak dan orang tua itu terjadi dengan perselisihan karena pihak anak tidak sependapat dengan pihak orang tua. Dalam konflik itu dapat terselesaikan jika pihak orang tua mau mengalah dengan pihak anak, karena tak baik jika pihak orang tua terlalu memaksakan si anak untuk mengikuti profesi yang diinginkan pihak orang tua sedangkan si anak tidak mempunyai bakat di bidang itu.

B.     Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis buat, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan penulis minta maaf yang sebesar-sebesarnya. Penulis juga merasa kalau makalah yang dibuat ini belum sempurna, untuk itu penulis menginginkan si pembaca untuk memberikan saran agar bisa membenahi makalah ini dan untuk makalah-makalah lainnya agar jauh lebih baik dari makalah ini. Dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat buat si pembaca.


                                                                       

1 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus