Kamis, 01 Juni 2017

TEORI HUBUNGAN INTERPERSONAL (Self Disclosure, Atribusi, Pertukaran dan Penetrasi Sosial)



BAB I
PENDAHULUAN
I.                   LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk social yang sudah pastinya saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak hanya dalam satu hal melainkan dari berbagai hal, manusia memerlukan satu dengan yang lain. Kita sebagai manusia, sudah barang tentu memerlukan yang namanya komunikasi, karna hal itulah yang dapat menyalurkan apa yang ada di benak kita. Dengan kata lain, komunikasi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari untuk menyalurkan pendapat,informasi dan lain sebagainya dengan tujuan tercapainya apa yang menjadi maksud dalam diri manusia terhadap manusia yang lain. Di dalam proses berkomunikasi pun memiliki banyak teori supaya di dalam proses komunikasi tidak mengakibatkan salah paham yang dalam penyampaian informasi, yang bisa berbentuk nasehat, ajakan atau pendapat yang lain. Dengan adanya makalah ini kami akan membahas tentang teori-teori tersebut.

II.                RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang di maksud dengan hubungan interpersonal teori Self Disclosure?
2.      Apa yang di maksud dengan hubungan interpersonal teori Atribusi?
3.      Apa yang di maksud dengan hubungan interpersonal teori Pertukaran Sosial?
4.      Apa yang di maksud dengan hubungan interpersonal teori Penetrasi Sosial?










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Self Disclosure
            Self disclosure theory atau juga bisa disebut teori pengembangan diri adalah proses sharing atau berbagi informasi dengan orang lain. Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa depan, impian, dan lain-lain. Dalam melakukan proses selft-disclosure atau penyingkapan diri itu sendirir adalah kepercayaan.[1]
1.      Self-disclosure atau penyingkapan diri selalu merupakan tindakan interpersonal.
2.      Merupakan sebuah proses berbagi informasi dengan orang lain, informasinya menyangkut masalah pribadi.
3.      Bergantung kepada kepercayaan.
4.      Self-disclosure atau penyingkapan diri sangat esensial atau mendasar dalam proses terapi kelompok.
Self-disclosure merupakan sebuah proses membeberkan informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Penyingkapan diri merupakan suatu usaha untuk membiarkan keontetikan memasuki hubungan social kita, dan hal ini berkaitan dengan kesehatan mental dan pengembangan konsep diri.
Salah satu model inovatif untuk memahami tingkatan-tingkatan kesadaran dan penyingkapan diri dalam komunikasi adalah Jendela Johari( Johari Window). “Johari” berasal dari nama depan dua orang psikolog yang mengembangkan konsep ini, Joseph Luft dan Harry Ingham. Model ini mengembangkan seseorang kedalam bentuk satu jendela yang mempunyai empat kaca.
Dalam hal penyingkapan diri ini, hal yang paling mendasar adalah kepercayaan. Biasanya seseorang akan mulai terbuka pada orang yang sudah lama dikenalnya. Selain itu menyangkut kepercayaan beberapa ahli psikologi percaya bahwa perasaan percaya terhadap orang lain yang mendasar pada seseorang ditentukan oleh pengalaman selama bertahun-tahun pertama hidupnya. Bila seseorang telah menyingkap sesuatu tentang dirinya pada orang lain, ia cenderung memunculkan tingkat keterbukaan balasan pada orang kedua.

1.      Kelebihan teori penyingkapan diri
a)      Dari penyingkapan diri kita bisa mendengarkan pengalaman orang lain yang nantinya bisa menjadi pelajaran bagi kita.
b)      Dengan Self-disclosure atau penyingkapan diri, kita juga bisa mengetahui seperti apa diri kita dalam pandangan orang lain, dengan hal itu kita bisa melakukan intropeksi diri dalam hubungan.
2.      Kekurangan dari teori prnyingkapan diri
a)      Tidak semua orang dapat menanggapi apa yang kita sampaikan bahkan sering terjadi salah paham sehingga malah menimbulkan masalah baru.
b)      Ketika seseorang telah mengetahui diri kita, bisa saja orang lain ini memanfaatkan apa yang telah dia ketahui mengenai diri kita.
B.     Teori Atribusi
Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Dimana proses pembentukan kesan ini dapat dilihat berdasarkan stereotip, Implictpersonality Theory, dan Atribusi. Secara garis besar, ada dua macam Atribusi, yaitu Atribusi Kausalitas dan Atribusi Kejujuran. Heider mengemukakan apabila kita mengamati perilaku social, maka yang pertama kali harus kita lakukan adalah menentukan terlebih dahulu apa yang menyebabkannya, yakni factor situasional atau personal. Dalam teoriatribusi lazim disebut kausalitas eksternal dan internal (Jones and Nisbett, 1972). Teori Atribusii Harold Kelley (1972-1973) Teori Atribusi yang berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an memandangi individu psikologi amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya. Ia mencoba menemukan apa yang menyebabkan apa, atau apa yang mendorong siapa melakukan apa. Respon yang kita berikan pada suatu peristiwa bergantung pada interpretasi kita tentang peristiwa itu. Teori Atribusi yang dikemukakan oleh Harold Kelley menyatakan bahwa kita menyimpulkan kausalitas internal maupun eksternal dengan memperhatikan tiga hal, yaitu:[2]
1.      Consensus             : apakah orang lain bertindak sama seperti penanggap.
2.      Konsistensi            : apakah penanggap bertindak sama pada situasi yang lain.
3.      Kekhasan              : apakah orang lain bertindak yang sama pada situasi lain atau pada saat itu saja.
Menurut Kelly ini, apabila ketiga hal itu tinggi, maka seseorang akan melakukan Atribusi kausalitas eksternal

C.    Teori Pertukaran Sosial

Para teoretikus Pertukaran Sosial berpendapat bahwa semua orang menilai hubungan mereka dengan melihat pengorbanan dan penghargaan. Ketika teman – teman mereka menghabiskan waktu bersama, yang harus mereka lakukan adalah mempertahankan hubungan mereka, mereka tidak dapat melakukan hal lain dengan hal tersebut, jadi dalam hal ini waktu yang dihabiskan adalah pengorbanan. Misalnya, jika anda harus menyelesaikan tugas makalah dan sahabat anda baru putus cinta dengan pacarnya dan perlu bercerita dengan anda, anda dapat melihat bagaimana persahabatan ini akan meminta anda untuk berkorban waktu. Walaupun begitu hubungan juga dapat memberikan penghargaan atau hal – hal yang positif.
Asumsi teori pertukaran social dibangun atas dasar beberapa asumsi mengenai sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi – asumsi yang dibuat oleh Teori Pertukaran Sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut :
1.      Manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman
2.      Manusia adalah makhluk rasional
3.      Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan satu orang ke orang lainnya.[3]
Asumsi – asumsi yang dibuat oleh Teori Pertukaran Sosial mengenai sifat dasar dari suatu hubungan adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan
2.      Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses

D.    Teori  Penetrasi Sosial
Penetrasi social adalah teri yang membahas bagaimana perkembangan kedekatan dalam sebuah hubungan. Teori ini dipopulerkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori ini secara umum membahas tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal.
Altman dan taylor ( 1973 ) membahas tentang bagaimana perkembangan kedekatan dalam suatu hubungan. Menurut mereka pada dasarnya kita akan mampu untuk berdekatan dengan seseorang yang lain sejauh yang kita mampu melalui proses.
Asumsi teori Penetrasi Sosial
1.      Hubungan – hubungan memiliki kemampuan dari tidak menjadi intim menjadi intim
2.      Secara umum perkembangan hubungan sistematis dan dapat diprediksi
3.      Perkembangan hubungan mencangkup depenetrasi ( penarikan diri )
4.      Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan
Dalam teori ini Altman dan Taylor memiliki 4 tahapan proses penetrasi social :
1.      Orientasi
Membuka sedikit demi sedikit merupakan tahapan awal dalam interaksi dan terjadi pada tingkatan social
2.      Pertukaran penjajahan afektif
Dalam tahapan ini merupakan perluasan area public dari diri dan terjadi ketika aspek – aspek dari kepribadian seorang indivisu mulai muncul
3.      Pertukaran afektif
Komitmen dan kenyamanan yang ditandai dengan persahabatan yang dekat dan pasangan yang intim. Dalam tahapan ini termaksud interaksi yang lebih “ tanpa beban dan santai “

4.      Pertukaran stabil
Kejujuran total dan keintiman. Tahapan terakhir ini merupakan tahapan dimana berhubungan dengan pengungkapan pemikiran, perasaan, dan perilaku secara terbuka yang mengakibatkan munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang tinggi. [4]




















BAB III
PENUTUP
I.                   Kesimpulan
Teori – teori dalam hubungan interpersonal ada 4 yaitu :
1.      Self disclosure theory atau juga bisa disebut teori pengembangan diri adalah proses sharing atau berbagi informasi dengan orang lain. Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa depan, impian, dan lain-lain. Dalam melakukan proses selft-disclosure atau penyingkapan diri itu sendirir adalah kepercayaan
2.      Teori Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Dimana proses pembentukan kesan ini dapat dilihat berdasarkan stereotip, Implictpersonality Theory, dan Atribusi. Secara garis besar, ada dua macam Atribusi, yaitu Atribusi Kausalitas dan Atribusi Kejujuran.
3.      Teori Pertukaran Sosial berpendapat bahwa semua orang menilai hubungan mereka dengan melihat pengorbanan dan penghargaan. Ketika teman – teman mereka menghabiskan waktu bersama, yang harus mereka lakukan adalah mempertahankan hubungan mereka, mereka tidak dapat melakukan hal lain dengan hal tersebut, jadi dalam hal ini waktu yang dihabiskan adalah pengorbanan. Teori Penetrasi social adalah teri yang membahas bagaimana perkembangan kedekatan dalam sebuah hubungan. Teori ini dipopulerkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori ini secara umum membahas tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal.
II.                Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa makalah kami memiliki banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat. Jalaluddin.1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: karya Remaja
West. Richard dan Tunner. H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: PT. Salemba Humanika
Wiyadi. Pur. 2009. Tahap – tahap dalam Hubungan Interpersonal. Jakarta: PT. Bumi Aksara


[1]Jalaluddin Rakhmat. Psikologi komunikasi. ( Bandung: PT. Karya Remaja ). 1985. hlm 83
[2]Pur Wiyadi. Tahap-tahap dalam Hubungan Interpersonal. Jakarta: PT. Bumi aksara. 2009. hlm 65
[3]Richard West. Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. ( Jakarta : Salemba Humanika : 2008 . hlm 216-218
[4]Ibid. hlm 197







Tidak ada komentar:

Posting Komentar